Test Footer 2

Sabtu, 17 Juni 2023

MUSIBAH DAN KESABARAN

Abul Hasan as-Sarraj berkata, "Ketika saya keluar berhaji ke Baitul Haram, di waktu tawaf tiba-tiba saya melihat wanita yang bersinar wajahnya. Demi Allah, aku belum pernah melihat wanita secantik dan secara wanita itu. Tidak lain itu pasti karena dia tidak pernah merasa risau dan sedih hati".

Tiba-tiba wanita itu mendengar ucapanku, lalu berkata, "Apa yang kau katakan, hai hamba Allah?.  Demi Allah, aku terbelenggu oleh duka cita dan luka hati karena risau". 

Maka aku pun bertanya, "Apakah itu?"

Wanita itu menjawab, "Suatu hari, ketika suamiku menyembelih kambing kurban, Aku mempunyai dua orang anak yang sedang bermain-main. Tiba-tiba putraku yang besar berkata kepada adiknya, "Sukakah aku tunjukkan padamu bagaimana ayah menyembelih kambing?" Jawab adiknya, "Baiklah".

"Maka ditentangkan dan disembelihlah adiknya.  Kemudian dia ketakutan dan lari ke bukit dan di sana ia dimakan oleh oleh serigala. Lalu ayahnya pergi mencarinya hingga mati kehausan. Ketika saya taruh bayiku dan lari keluar pintu untuk melihat keadaan suamiku, tiba-tiba bayiku merangkak menuju kuali yang sedang mendidih dan ditariknya. Akhirnya, tumpahlah air yang mendidih itu ke badannya hingga terlepas dagingnya. Kemudian berita ini didengar oleh putraku yang telah menikah, maka ia jatuh pingsan lalu meninggal dunia".

"Dan bagaimanakah kesabaranmu menghadapi semua musibah yang sangat hebat itu?" tanya Abul Hasan.

Wanita itu menjawab, "Tiada seorangpun yang dapat membedakan antara sabar dan mengeluh. Adapun sabar dengan memperbaiki yang lahir maka itu baik dan terpuji titik adapun mengeluh maka tidaklah Ia mendapat ganti (sia-sia belaka)!"

Jumat, 09 Juni 2023

NASEHAT EMAS IMAM SYAFI'I UNTUK PELAJAR

Nasehat emas dari al-Imam Syafi'i untuk para penuntut ilmu agama hari ini :


ﻣﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﻘﺎﻡ ﻟـﺬﻱ ﻋﻘـﻞٍ ﻭﺫﻱ ﺃﺩﺏٍ ﻣﻦ ﺭﺍﺣﺔ

Orang pandai lagi beradab tak akan mau hanya diam berpangku tangan di kampung halaman...

ﻓـﺪﻉ ﺍﻷﻭﻃـﺎﻥ ﻭﺍﻏﺘـﺮﺏ

Tinggalkanlah negerimu dan merantaulah jauh ke negeri orang....

ﺳﺎﻓﺮ ﺗﺠـﺪ ﻋﻮﺿـﺎً ﻋﻤـﻦ ﺗﻔﺎﺭﻗـﻪ

Pergilah, maka engkau akan diberi ganti dari kerabat dan sahabat yang engkau tinggalkan...

ﻭﺍﻧﺼﺐ ﻓﺈﻥ ﻟﺬﻳﺬ ﺍﻟﻌﻴﺶ ﻓﻲﺍﻟﻨﺼـﺐ

Berlelah-lelahlah, karena manisnya hidup terasa setelah lelah dalam berjuang...

ﺇﻧﻲ ﺭﺃﻳـﺖ ﻭﻗـﻮﻑ ﺍﻟﻤـﺎﺀ ﻳﻔﺴـﺪﻩ

Aku melihat air yang tergenang menjadi rusak karena diam tertahan...

ﺇﻥ ﺳﺎل ﻃﺎﺏ ﻭﺇﻥ ﻟﻢ ﻳﺠﺮ ﻟﻢ ﻳﻄـﺐ

Jika telah mengalir maka akan menjadi jernih jika tidak, dia akan tetap keruh dan kumuh...

ﻭﺍﻷﺳﺪ ﻟﻮﻻ ﻓﺮﺍﻕ ﺍﻷﺭﺽ ﻣﺎ ﺍﻓﺘﺮﺳﺖ

Singa tidak akan mendapatkan mangsa, jika ia enggan meninggalkan sarangnya...

ﻭﺍﻟﺴﻬﻢ ﻟﻮﻻ ﻓﺮﺍﻕ ﺍﻟﻘﻮﺱ ﻟﻢ ﻳﺼـﺐ

Anak panah jika tidak melesat dari busurnya tak akan pernah mengenai sasarannya....

والترب كالترب ملقى في أماكنه
والعودُ في أرضه نوعاً من الحطب

Bijih emas tak ubahnya kerikil tak bernilai di tempat asalnya. Demikian pula gaharu di hutan belantara hanya sebatang kayu, tak ada bedanya dengan pohon lainnya.....

إن تغرب هذا عزّ مطلبه
وإن تغرّب ذاك عز كالذّهب

Barulah ketika gaharu itu dibawa keluar, ia adalah parfum yang bernilai tinggi. Dan ketika bijih emas keluar dari tempatnya, ia menjadi emas yang berharga....

Kamis, 08 Juni 2023

TIGA ULAMA BESAR LAMAR RABIATUL ADAWIYAH

Ketika Tiga Ulama Besar Melamar Rabi’ah al-‘Adawiyah

Nama Rabi’ah al-’Adawiyah harum di mata banyak orang. Kealimannya, kerendahhatiannya, dan hidup zuhudnya seolah memunculkan magnet yang menarik banyak kalangan untuk mengaguminya sebagai perempuan sufi yang tak biasa. Tak hanya masyarakat awam, kekaguman tersebut ternyata juga dimiliki para ulama besar yang sezaman.


Tak heran, ketika ulama perempuan ini berstatus janda lantaran sang suami wafat, banyak ulama yang berusaha melamarnya untuk menjadi pendamping hidup. Dalam kitab Durratun Nashihin diungkapkan, para ulama ternama yang terpikat hatinya itu antara lain Hasan al-Bashri, Malik bin Dinar, dan Tsabit al-Banani.


Ketika para ulama tersebut suatu hari datang ke kediaman Rabi’ah al-’Adawiyah dan mengutarakan maksud tulus mereka untuk meminang, dari balik hijab Rabi’ah berujar, “Baiklah, tapi aku ingin tahu, siapakah di antara kalian yang paling alim, maka aku akan bersedia menjadi istrinya.”


“Dialah Hasan al-Bashri,” sahut Malik bin Dinar dan Tsabit al-Banani. Suasana “persaingan” merebut hati Rabi’ah ternyata tak menghalangi mereka untuk tetap tawadhu’ satu sama lain.


Rabi’ah pun mulai mengajukan persyaratan kepada Hasan al-Bashri. “Jika Tuan mampu menjawab empat masalah yang aku ajukan maka aku bersedia menjadi istri Tuan.”


“Silakan, wahai Rabi’ah. Semoga Allah memberi taufiq kepada aku dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan itu,” balas Hasan al-Bashri.


“Menurut Tuan, kalau aku meninggal dunia, apakah kematianku dengan membawa ketetapan iman atau tidak?”


“Maaf, hal ini termasuk hal yang ghaib, dan tiada yang tahu pasti kecuali Allah,” jawab Hasan al-Bashri.


Rabi’ah melanjutkan, “Ketika aku bersemayam dalam kubur, lalu malaikat Munkar dan Nakir bertanya, menurut Tuan, mampukah aku menjawabnya?”


“Maaf, itu juga termasuk masalah ghaib. Yang tahu hanyalah Allah.”


“Menurut Tuan, ketika manusia dihimpun di hari Kiamat kelak, aku termasuk orang yang menerima kitab amal dengan tangan kanan ataukah kiri?”


Hasan al-Bashri masih mengutarakan jawaban yang sama. Ia tak dapat menjawab masalah yang ia nilai ghaib itu.


“Menurut Tuan, ketika manusia dipanggil, aku termasuk golongan orang yang masuk surge atau neraka?”


Lagi-lagi Hasan al-Bashri meminta maaf dan mengembalikan kepastian atas jawaban tersebut kepada Allah. Ia tahu, Rabi’ah adalah tokoh dengan ketaatan dan prestasi ruhani yang luar biasa. Tapi untuk urusan nasib kehidupannya kelak, Hasan tak mau memberi penilaian. Hasan menghindar dari apa yang menjadi hak prerogatif Allah.


“Bagi orang yang sedang kalut memikirkan empat masalah ini, mana ada kesempatan untuk berumah tangga?” kata Rabi’ah.


Para ulama itu pun meneteskan air mata dan keluar dari rumah Rabi’ah al-’Adawiyah dengan penuh penyesalan. (Mahbib Khoiron : nu.online)

 

Senin, 05 Juni 2023

UCAPAN KAUM ARIFIN

 Pada sejumlah petikan wacana dari kaum sufi, yang membangkitkan semangat mereka yang berserasi dengan Allah antara lain:

  1. Sungguh, bagi orang yang kenal Tuhan, tidak layak mengeluh dari cobaan. Karena setiap orang yang tidak mengenal Tuhan setiap ucapan adalah pengakuan, dan bagi pencinta tidak ada lagi keluhan.
  2. Bila pertolongan Allah mendahuluinya, segala luka nestapa akan roboh karenanya.
  3. Bila pertolongannya tiba, kewalian menjadi keharusan baginya. Karena pertolongan itulah kewalian ada, dan kewalian merobohkan luka-duka.Y
  4. ang urgen bukanlah kewalian tetapi yang penting adalah pertolongan. Siapa pun tak akan meraih kewalian manakala kehilangan pertolongan.
  5. Orang yang teguh adalah orang yang merahasiakan rahasia.W
  6. ujud Allah telah membuang wujud makhluk, maka buanglah pengakuan diri, angka temukan maknanya.
  7. Siapa yang batinnya bener, maka seluruh ucapannya manis.J
  8. angan tertipu oleh indahnya waktu, karena di baliknya ada sejumlah bencanaJ
  9. angan tertipu oleh indahnya ibadah, karena di dalamnya ada kealpaan dirimu pada sifat rububiyahNya. 
  10. Singkirkanlah dua rumah yaitu dunia dan akhirat dan berbahagialah dengan Allah rabbal alamin.
  11. Mohonlah petunjuk kepada Allah, sebab Dia adalah sebaik-baik bukti. Berserahlah kepadaNya, sebab Dia sebaik-baik tempat berserah diri..
  12.  Sepanjang kalbu hamba bergantung pada selain Allah, maka pintu kepentingan hati tertutup.
  13. Kemesraan bersama Allah adalah cahaya yang memancar, dan mesra dan bergembira dengan makhluk adalah kesusahan.
  14. Sumber rahasia adalah qolbu orang-orang yang baik bersama Allah sedangkan hati orang yang dekat dengan Allah adalah benteng rahasia-rahasiaNya.
  15. Kalbu, ketika gagal diberi cobaan Tuhan ia akan lepas dari wilayah Sang Kekasih. 
  16. Sebaik-baik rezeki adalah yang sesuai dengan kebutuhan titik sebaik-baik dzikir adalah yang tersembunyi dalam hati. 
  17. Bukan orang yang jiwanya cerdas, orang yang membuat pilihan, tetapi tidak menurut pilihan Seperti ang Kekasih.
  18. Menurut apa yang berarti bagimu, engkau raih cita-citamu. 
  19. Sang hamba, Jika Allah membencinya, para makhluk akan membencinya. Jika Allah meridhoinya, selain Allah akan meridhoinya.
  20. Permintaan maaf pecinta pada Sang Kekasih adalah kebajikan. Sedangkan perbuatan dosa pecinta pada kekasihnya adalah terampuni.

Dikutip dari buku Menjelang Makrifat karya Syekh Ahmad Ar-Rifai.


Uji 1

 Pertanyaan munkar dan nakir terhadap pendosa. 

Ketika dua orang malaikat bertanya kepada orang yang durhaka, Siapakah tuhanmu? Dia menjawab, tidak tahu. Kedua malaikat itu berkata, kau tidak tahu dan tidak mengenalnya? Maka mereka memukul orang itu dengan pemukul besi hingga ia terbenam ke dalam tanah ke-7.

Keadaan orang-orang durhaka berbeda-beda di dalam kuburan. Ada yang amalnya berubah menjadi anjing yang menggigitnya sampai hari kiamat. Mereka itulah mereka orang-orang yang ragu.

Itulah sebagian siksa kubur yang telah kami sebutkan secara ringkas. Intinya mereka akan disiksa dalam kuburnya dengan apa yang ia takutkan di dunia. Seperti kebanyakan manusia takut oleh anak singa. Maka dengan anak singa itulah, mereka disiksa. Tentu saja, tabiat manusia berbeda-beda. Kami meminta keselamatan dan ampunan pada Allah sebelum hari penyesalan.

Banyak diriwayatkan tentang keadaan orang mati di dalam kubur yang dilihat dalam mimpi seseorang. Ketika ditanya, bagaimana keadaanmu? Iya menjawab, aku salat tanpa wudhu sehingga Allah mengutus serigala untuk menjagaku dalam kuburku sehingga aku berada dalam keadaan yang  jelek-jeleknya.

Yang lain menjawab, perhatikanlah aku Aku tidak pernah melakukan mandi janabat maka Allah memakaikanku baju dari api neraka sampai hari kiamat.

Yang lainnya menjawab, orang memandikanku dengan kasar sehingga ada kulitku yang robek yang membuatku kesakitan. Ketika subuh tiba, orang yang bermimpi menanyakan kepada orang yang memandikan. Ia menjawab, itu tanpa sengaja.

Yang lainnya menjawab, aku baik-baik saja, hanya saja ada batu yang memecahkan tulang rusukku ketika aku diletakkan di atas tanah dan batu itu mencelakaiku. Ketika kuburannya dibongkar, terbukti bahwa ucapan mayat dalam mimpi itu benar.

Sebagian ada yang datang pada anaknya pada waktu tidur dan dikatakan padanya wahai anak yang jelek perbaikilah kuburan ayahmu ada

Minggu, 04 Juni 2023

GHAFLAH

Al-Ghaflah dapat diartikan lalai, tidak sadar dan tidak ingat kepada Allah. Ghaflah merupakan suatu perbuatan dosa lantaran mengabaikan realitas ketuhanan. Ghaflah merupakan jalan atau pintu masuk menuju kelalaian atau ketidaktaatan.

Dikaji dari sudut tasawuf, Al-Ghaflah menunjukkan suatu keadaan yang kadang kadang menguasai sebagian orang yang kurang arif. Dalam keadaan demikian, mereka dikuasai oleh keadaan lalai, sehingga mengucapkan kalimat-kalimat yang seharusnya tetap tidak terucapkan.


AQL

 Al-Aql berasal dari AQL yang berarti belenggu. Akal membelenggu dan mencengkram manusia dan menghalangi dirinya dalam menempuh tahap-tahap akhirat kenaikan 

FANA FI ALLAH

Fana dalam Allah. Ini merupakan tahap terakhir dalam perjalanan kembali menuju Allah. Wujud sang pencinta pun  fana' dan terserap dalam wujud kekasih. Dari sini, terjadilah perjalanan tanpa henti dengan penyingkapan pengetahuan tak terhingga dari esensi itu sendiri.